
Serlly
Nauly Wijayanti Saputri
adalah nama yang diberikan orang tua ketika saya dilahirkan (29 September 1992) di Gunungkidul, Yogyakarta. Merupakan suatu berkat menjadi bagian keluarga ini. Pendidikan SD hingga SMA, saya tempuh di Gunungkidul. Setelah lulus SMA, STBA Pertiwi menjadi pilihan.
adalah nama yang diberikan orang tua ketika saya dilahirkan (29 September 1992) di Gunungkidul, Yogyakarta. Merupakan suatu berkat menjadi bagian keluarga ini. Pendidikan SD hingga SMA, saya tempuh di Gunungkidul. Setelah lulus SMA, STBA Pertiwi menjadi pilihan.
STBA Pertiwi telah
menjadi salah satu tempat dimana saya dapat belajar tentang sebuah perjuangan.
Mungkin di luar sana banyak masyarakat yang memandang sebelah mata kampus ini.
Namun, di sini lah saya menemukan keluarga baru. Dosen-dosen STBA Pertiwi bukan
hanya sekedar tenaga pengajar di dalam kelas, namun mereka telah menjadi teman
bahkan sahabat. Meskipun jumlah mahasiswa dan mahasiswi di STBA Pertiwi relatif
sedikit, tetapi justru hal itulah yang membuat semakin tingginya tingkat
kekerabatan, kekompakan dan solidaritas. Mereka telah menjadi bagian penting
dalam kehidupan saya.
Sebuah harapan
hanya akan menjadi angan-angan jika tak ada perjuangan. Usaha, doa, dan dukungan
dari keluarga menjadi faktor penentu. Saya sangat bersyukur Tuhan telah
menempatkan saya di kampus ini. Disinilah saya dapat menggali dan meningkatkan
prestasi. Menempuh waktu selama 3,5 tahun dan menjadi lulusan terbaik S1 Sastra Inggris merupakan
suatu pencapaian yang sangat membahagiakan. Itulah yang menjadi buah dari
perjuangan saya selama berada di sini. Saya percaya bahwa usaha keras disertai
doa akan menghasilkan buah yang manis. Namun, hal tersebut tidak menjadikan
saya lupa dan terlarut dalam kebanggaan, justru itu menjadi sebuah PR untuk kehidupan
saya selanjutnya.

Tak semua orang mau dan mampu menjalankannya karena dibutuhkan semangat. Tetapi Tuhan memberikan kekuatan yang luar biasa sehingga saya dapat menjadi salah satu orang yang mau dan mampu untuk memperjuangkannya.
Tak ada yang
sempurna, begitu pula dengan STBA Pertiwi. Hal itu tidak membuat kami,
mahasiswa/i menjadi patah arang. Kami tetap dapat berprestasi dengan segala
kondisi kampus yang ada. Fasilitas hanya sebagai penunjang untuk meraih
prestasi, sedangkan media untuk mencapai prestasi adalah diri kita sendiri.
Namun, alangkah baiknya jika pihak kampus segera melakukan perbaikan dalam hal
fasilitas. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa fasilitas yang diterima dapat
memberikan kenyamanan bagi mahasiswa/i, dosen dan staf. Selain itu juga akan meningkatkan
ketertarikan masyarakat untuk menjadi bagian dari STBA Pertiwi. Yang perlu kita
yakini bahwa kuliah di STBA Pertiwi bukanlah sebuah kesalahan, STBA Pertiwi
adalah sebuah berkat.
Semangat berjuang
akan membawa kita menuju puncak. Jangan pernah takut untuk memulai berjuang. Terus
berjuang dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan yang akan memampukan kita untuk
menjalani kehidupan ini.
Terima kasih
0 Response to "Kerja Joss Kuliah OKE"
Posting Komentar